Serang Wasit! Jelang Derby, Real Madrid Malah Protes

Serang’ Wasit Madrid derby selalu menyajikan ketegangan, dan kali ini, laga belum dimulai, tapi tensi sudah membara. Santiago Bernabeu akan menjadi saksi pertemuan dua raksasa ibu kota pada pekan ke-23 La Liga, Minggu (9/2/2025) dini hari WIB. Dengan selisih satu poin antara Real Madrid dan Atletico Madrid di klasemen, atmosfer panas tak terelakkan IDC88JOKER LINK KHUSUS PEMENANG.
Namun, drama tak hanya terjadi di atas lapangan. Real Madrid lebih dulu memainkan ‘pertandingan’ mereka, bukan melawan Atletico, tapi wasit yang akan memimpin laga ini. Cesar Soto Grado ditunjuk sebagai pengadil utama, sementara Ricardo De Burgos Bengoetxea bertugas di ruang VAR. Dua nama ini menjadi sorotan tajam dari kubu Los Blancos.
Serangan Real Madrid ke Wasit: Taktik atau Kekhawatiran?
Real Madrid tak tinggal diam menjelang laga krusial ini. Melalui kanal resmi mereka, Real Madrid TV, klub merilis tayangan khusus yang menyoroti rekam jejak Soto Grado dan Bengoetxea. Tayangan ini menampilkan berbagai keputusan kontroversial yang dianggap merugikan Madrid dalam laga-laga sebelumnya.
Ini bukan sekadar keluhan biasa. Narasi yang dibangun jelas: Madrid merasa tidak percaya dengan kinerja dua wasit ini. Mereka menegaskan bahwa beberapa keputusan krusial di masa lalu sering tidak menguntungkan mereka. Dengan tekanan seperti ini, satu pertanyaan muncul: apakah ini murni bentuk protes atau strategi psikologis untuk memengaruhi keputusan di laga nanti?
Madrid Merasa Dirugikan, Tapi Tidak Hadir dalam Pertemuan Resmi
Keluhan Real Madrid terhadap wasit bukan cerita baru. Beberapa pekan lalu, mereka merasa dirugikan dalam laga melawan Espanyol dan langsung melayangkan protes resmi ke Federasi Sepak Bola Spanyol (RFEF). Imbasnya, RFEF mengundang Madrid dalam pertemuan dengan wasit dan ofisial liga. Namun, yang terjadi justru mengejutkan: Real Madrid tidak datang.
Absennya mereka dari pertemuan ini menimbulkan tanda tanya besar. Jika memang ingin mencari keadilan, bukankah forum resmi adalah tempat terbaik? Alih-alih berdiskusi langsung, Madrid lebih memilih menyampaikan keluhan lewat media. Sebuah strategi? Atau tanda bahwa mereka lebih nyaman bermain dalam opini publik ketimbang menghadapi masalah di meja perundingan?
Serang Wasit Membentuk Opini, Membangun Tekanan
Dalam sepak bola, tekanan bukan hanya datang dari dalam lapangan, tapi juga dari luar. Membentuk opini publik menjelang laga besar bukan hal baru. Klub besar sering menggunakan media sebagai alat untuk mengubah persepsi, baik terhadap lawan maupun wasit.
Dengan merilis video kontroversial, Real Madrid seolah ingin ‘mengingatkan’ wasit agar lebih berhati-hati dalam mengambil keputusan. Tentu, tujuan akhirnya adalah memastikan pertandingan berjalan ‘adil’—dalam versi mereka sendiri. Tapi strategi ini juga bisa berbalik. Jika wasit merasa berada di bawah sorotan tajam, mereka bisa saja justru mengambil keputusan yang lebih ketat terhadap Madrid.
Atletico Madrid: Tak Terpengaruh, Fokus di Lapangan
Di kubu seberang, Atletico Madrid tak mau ikut dalam perang opini ini. Tim asuhan Diego Simeone memilih fokus pada persiapan taktik dan strategi. Dengan performa stabil musim ini, mereka lebih sibuk mencari cara untuk meredam lini serang Madrid yang diisi oleh Vinicius Jr., Jude Bellingham, dan Rodrygo.
Simeone bukan tipe pelatih yang mudah terpengaruh drama luar lapangan. Baginya, kemenangan ditentukan oleh kerja keras di atas rumput hijau, bukan manuver media. Dan itulah yang akan menjadi fokus utama Atletico: berbicara lewat aksi, bukan kata-kata.
Serang Wasit Derby Madrid: Duel di Lapangan dan Luar Lapangan
Menjelang duel panas ini, tensi sudah mencapai puncaknya. Real Madrid menyoroti wasit, menciptakan narasi ketidakadilan, dan menekan lewat media. Atletico Madrid, di sisi lain, tetap tenang dan fokus pada pertandingan.
Pertanyaannya: apakah strategi Madrid akan berhasil memengaruhi jalannya laga? Atau justru menjadi bumerang yang semakin menambah tekanan bagi mereka sendiri? Yang jelas, derby ini tak lagi sekadar soal tiga poin. Ini pertarungan gengsi, harga diri, dan perang mental di luar lapangan sebelum duel sesungguhnya dimulai.