PGMOL Kecewa Dengan Ancaman Terhadap Michael Oliver

PGMOL Kecewa Dengan Ancaman Terhadap Michael Oliver Setelah Arsenal Mendapat Kartu Merah
Akhir pekan ini, pertandingan antara Wolverhampton Wanderers dan Arsenal LGOLUX menyajikan kontroversi besar setelah wasit Michael Oliver mengeluarkan kartu merah untuk Myles Lewis-Skelly pada menit ke-43. Kartu merah itu diberikan setelah Lewis-Skelly dianggap melakukan pelanggaran keras terhadap Matt Doherty.
Banyak yang merasa keputusan itu berlebihan, terlebih keputusan tersebut didukung oleh VAR. Mikel Arteta, manajer Arsenal, pun mengungkapkan rasa frustrasinya dan menyebut sangat marah dengan keputusan wasit tersebut.
Keputusan itu menimbulkan berbagai reaksi, dan yang lebih mengejutkan, wasit Oliver menerima ancaman dan pelecehan pribadi setelahnya. PGMOL (Professional Game Match Officials Limited) dan Liga Premier segera memberikan respons terhadap situasi yang memprihatinkan ini.
Kontroversi Kartu Merah Myles Lewis-Skelly
Pertandingan antara Wolverhampton Wanderers dan Arsenal pada Sabtu lalu berakhir dengan kemenangan tipis 1-0 bagi The Gunners. Namun, sorotan utama pertandingan tersebut bukan hanya hasil akhir, tetapi keputusan wasit Oliver yang mengeluarkan kartu merah kepada bek sayap Arsenal, Myles Lewis Skelly. PGMOL Kecewa Dengan Ancaman
Keputusan tersebut diambil setelah Lewis Skelly dianggap melakukan pelanggaran keras terhadap pemain Wolves, Matt Doherty, pada menit ke 43. Keputusan tersebut mendapat dukungan dari VAR, tetapi tetap memicu kontroversi. Banyak pihak yang merasa bahwa kartu merah itu terlalu keras, mengingat banyak yang berpendapat bahwa pelanggaran tersebut tidak cukup untuk mendapatkan hukuman seberat itu.
Mikel Arteta, manajer Arsenal, mengungkapkan rasa frustasinya setelah pertandingan dan menyatakan bahwa dirinya “sangat marah” dengan keputusan wasit tersebut. Arteta merasa bahwa kartu merah itu tidak hanya merugikan timnya, tetapi juga memengaruhi jalannya pertandingan. Kecaman terhadap keputusan ini datang dari berbagai pihak, mulai dari pendukung Arsenal hingga pakar sepak bola yang menilai bahwa kartu merah itu terlalu berlebihan.
Ancaman Pribadi Terhadap Wasit Oliver
Setelah pertandingan berakhir, insiden ini berlanjut ke luar lapangan. Wasit Oliver dan keluarganya menjadi sasaran ancaman dan pelecehan. PGMOL mengungkapkan dalam sebuah pernyataan resmi bahwa Oliver menerima ancaman secara langsung melalui pesan-pesan kejam yang ditujukan kepadanya. Ancaman ini tidak hanya mencemari nama baik olahraga, tetapi juga membuat banyak orang khawatir tentang keselamatan wasit yang bertugas di pertandingan-pertandingan penting.
Menurut PGMOL, ancaman dan pelecehan terhadap Oliver datang dalam berbagai bentuk, termasuk komentar bernada kebencian di media sosial serta ancaman yang lebih serius yang ditujukan langsung kepada dirinya dan keluarganya. Tindakan seperti ini jelas tidak dapat diterima dalam dunia sepak bola, dan PGMOL dengan tegas menolak segala bentuk pelecehan yang ditujukan kepada wasit.
Polisi Inggris segera mengambil tindakan setelah mendapatkan laporan tentang ancaman terhadap Oliver. Mereka telah meluncurkan penyelidikan untuk mengidentifikasi para pelaku pelecehan ini. PGMOL dan Liga Premier juga menunjukkan dukungan penuh kepada Oliver dalam menghadapi situasi ini. Pihak berwenang berjanji untuk menindaklanjuti kasus ini dan menuntut pelaku yang bertanggung jawab. PGMOL juga menegaskan bahwa mereka akan terus bekerja sama dengan polisi dan siap memberikan bantuan yang diperlukan.
Liga Premier Dukung Penuh Oliver dan Proses Investigasi yang Berjalan
Ancaman terhadap wasit bukanlah hal yang baru dalam sepak bola. Pada tahun 2021, Mike Dean, mantan wasit Premier League, juga mundur sementara setelah menerima ancaman pembunuhan setelah membuat keputusan kontroversial dalam pertandingan West Ham United melawan Fulham. Kejadian-kejadian semacam ini menunjukkan bahwa ancaman terhadap wasit semakin sering terjadi, dan ini memerlukan perhatian serius dari semua pihak yang terlibat dalam olahraga.
Liga Premier tidak tinggal diam dan mengeluarkan pernyataan yang mengutuk keras segala bentuk ancaman dan pelecehan terhadap wasit. Liga Premier menegaskan bahwa tidak ada pejabat pertandingan yang pantas menerima ancaman dalam bentuk apapun. Mereka juga memberikan dukungan penuh kepada Michael Oliver dan siap untuk mendukung semua investigasi yang tengah berjalan.