gegara Hajar Man City, Arsenal Kelelahan dan Disikat

gegara Hajar Man City, Arsenal Kelelahan dan Disikat Newcastle?
Mimpi Arsenal untuk melangkah ke final Carabao Cup pupus sudah. The Gunners harus rela angkat koper setelah dikalahkan Newcastle United dengan skor 0-2 pada leg kedua semifinal di St. James’ Park, Kamis (6/2/2025) dini hari WIB. Hasil ini memastikan agregat 0-4 bagi Arsenal setelah sebelumnya juga tumbang dengan skor serupa di Emirates Stadium.
Jacob Murphy dan Anthony Gordon menjadi sosok antagonis bagi pasukan Mikel Arteta. Dua gol mereka membuktikan bahwa Newcastle tak sekadar bertahan, melainkan menggempur Arsenal dengan efektif dan tajam. Lini belakang The Gunners tak mampu mengimbangi intensitas permainan lawan yang lebih segar dan agresif IDNSCORE.
gegara Hajar Arsenal Kehabisan Bensin?
Sorotan utama tertuju pada kondisi fisik para pemain Arsenal. Dugaan muncul bahwa kelelahan menjadi faktor utama di balik performa kurang bertenaga mereka. Mantan pemain Arsenal, Matt Upson, bahkan menilai Martin Odegaard dan rekan-rekannya tampak kehilangan tenaga dan daya ledak.
Bukan tanpa alasan. Arsenal baru saja melakoni laga berat melawan Manchester City di Premier League, di mana mereka menang telak 5-1. Pertandingan yang berlangsung dalam tempo tinggi itu tampaknya menguras fisik The Gunners hingga tersisa tenaga yang minim saat menghadapi Newcastle.
Arsenal yang biasanya mampu menguasai jalannya laga justru terlihat kehilangan ritme. Dominasi penguasaan bola tak berbanding lurus dengan efektivitas serangan. Newcastle lebih tajam, lebih cerdas dalam memanfaatkan peluang.
Data Statistik yang Berbicara
Angka-angka di atas lapangan tak bisa berdusta. Berikut beberapa statistik yang menggambarkan duel Newcastle vs Arsenal:
- Penguasaan bola: Newcastle 45% – 55% Arsenal
- Jumlah tembakan: Newcastle 12 – 9 Arsenal
- Tembakan tepat sasaran: Newcastle 5 – 2 Arsenal
- Peluang emas: Newcastle 4 – 1 Arsenal
Secara penguasaan bola, Arsenal memang unggul. Namun, Newcastle lebih efektif dalam serangan dan penyelesaian akhir. Inilah yang membuat mereka tampil superior dibandingkan Arsenal yang tampil tumpul.
Piala Liga, Kutukan yang Belum Terpecahkan
Kegagalan ini semakin memperpanjang puasa gelar Arsenal di ajang Carabao Cup. Terakhir kali mereka mengangkat trofi ini terjadi pada musim 1992/1993. Lebih dari tiga dekade tanpa gelar jelas bukan catatan yang membanggakan bagi klub sebesar Arsenal.
Bahkan, dalam kesempatan terakhir mereka mencapai final pada musim 2017/2018, Arsenal justru dihancurkan Manchester City di partai puncak. Sejak saat itu, Arsenal berkali-kali mencoba, tapi selalu gagal di momen-momen krusial.
gegara Hajar Alarm Bagi Arteta
Bagi Mikel Arteta, kekalahan ini harus menjadi peringatan. Manajer asal Spanyol itu harus segera mengevaluasi rotasi pemain dan menjaga kebugaran tim jika ingin tetap kompetitif di berbagai ajang. Jadwal padat tak boleh dijadikan alasan, karena tim-tim elite lainnya juga menghadapi tantangan serupa.
Satu hal yang tak bisa dimungkiri, Arsenal butuh peningkatan di lini serang. Dua pertemuan kontra Newcastle tanpa satu gol pun membuktikan ada masalah serius dalam efektivitas serangan mereka. Sebuah anomali mengingat Arsenal dikenal sebagai tim dengan daya dobrak tinggi di Premier League musim ini.
Saatnya Fokus ke Premier League dan Liga Champions
Dengan tersingkirnya Arsenal dari Carabao Cup, kini fokus mereka harus sepenuhnya beralih ke Premier League dan Liga Champions. Di dua kompetisi ini, The Gunners masih memiliki kans besar untuk meraih trofi.
Kini, tugas Arteta adalah memastikan kekalahan ini tak merembet ke laga-laga berikutnya. Arsenal harus segera bangkit, bukan hanya secara fisik, tapi juga mental. Karena di level tertinggi, bukan sekadar siapa yang paling hebat yang menang, tapi siapa yang paling siap menghadapi tekanan di setiap pertandingan.
Arsenal, waktunya buktikan diri.