Crystal Palace Berubah: Sentuhan Emosional dan Taktik

Crystal Palace Berubah: Sentuhan Emosional dan Taktik Jitu Oliver Glasner
Oliver Glasner, manajer Crystal Palace, telah menunjukkan diri sebagai salah satu pelatih Liga Primer yang paling terukur, meskipun terkadang tak bisa menahan emosi yang muncul dalam pertandingan IDNSCORE Freespin.
Salah satu contoh paling mencolok adalah ketika Daniel Munoz mencetak gol kedua bagi Crystal Palace dalam kemenangan melawan Fulham di Craven Cottage pada Sabtu lalu. Setelah gol tersebut, Glasner tak ragu untuk bergabung dalam perayaan bersama para pemain, berlari cepat di pinggir lapangan, dan akhirnya menerima kartu kuning akibat perbuatannya.
Kejadian ini sebenarnya bukan yang pertama kali, karena sebelumnya pada bulan November, ia juga menerima kartu kuning usai menyemangati gol penyama kedudukan Munoz melawan Newcastle.
Glasner menjelaskan bahwa meskipun ia berusaha untuk tetap terkendali dalam setiap situasi, menjaga keseimbangan emosi sangat sulit. Ia menyatakan bahwa emosi adalah bagian yang ia nikmati dalam pekerjaannya sebagai manajer, karena dalam satu pertandingan, ia bisa merasakan berbagai emosi yang intens.
Ia bahkan bercanda tentang mengalami perceraian tiga kali dalam satu pertandingan, namun hal tersebut menggambarkan betapa kuatnya perasaan yang ia rasakan selama menjadi pelatih.
Glasner Bawa Perubahan Signifikan: Palace Bangkit dari Keterpurukan
Perjalanan Glasner di musim ini bisa dibilang penuh dengan gejolak. Ia datang menggantikan Roy Hodgson, yang meninggalkan warisan manajerial yang kuat setelah membawa Crystal Palace finis di posisi 10 besar musim lalu. Namun, perjalanan Palace di awal musim ini tidak mudah, dengan timnya gagal meraih kemenangan dalam delapan pertandingan pertama mereka.
Meski demikian, kehadiran Glasner membawa perubahan signifikan. Pemain-pemain seperti Daniel Munoz, yang dibeli dengan harga 8 juta euro dari Genk, Maxence Lacroix, yang sebelumnya bekerja sama dengan Glasner di Wolfsburg, serta Ismaila Sarr, berkembang pesat dalam sistem 3-4-2-1 yang terlatih dengan baik.
Hanya ada empat tim yang mengumpulkan lebih banyak poin daripada Palace dalam 17 pertandingan terakhir mereka, dengan raihan 30 poin. Sebagai hasilnya, tim yang dilatih Glasner mulai menemukan kenyamanan di papan tengah Liga Primer, sebuah pencapaian yang mengesankan setelah awal yang buruk.
Persentase kemenangan Glasner yang mencapai 44% adalah yang tertinggi di antara semua manajer Palace yang pernah melatih tim di divisi utama. Kesuksesan ini tidak lepas dari semangat dan karakter yang telah berkembang di antara para pemainnya.
Merasa Diterima, Bangun Hubungan Kuat: Filosofi Emosional Glasner di Palace
Glasner menyadari betul pentingnya kekuatan emosional antara dirinya, tim, dan para pendukung. Ia menjelaskan bahwa hubungan emosional yang baik antara manajer dan pemain sangat penting untuk menciptakan atmosfer positif di klub.
Glasner juga menyebutkan bahwa agar hubungan emosional tersebut terjalin, seseorang harus merasa diterima terlebih dahulu. Sejak hari pertama, ia merasa diterima baik di dalam klub maupun di kalangan pendukung, yang menjadi faktor pendorong dalam perkembangan tim.
Glasner: Hubungan Emosional dengan Fans, Kunci Sukses Palace
Glasner menekankan bahwa setelah melalui masa-masa sulit di awal musim, hubungan emosional yang kuat dengan penggemar sangat membantu timnya. Ia menjelaskan bahwa meskipun mudah untuk memiliki hubungan emosional positif saat tim sedang meraih kemenangan, yang terpenting adalah bagaimana tim tetap merasakan dukungan penggemar di saat-saat sulit, seperti yang mereka alami di awal musim ini.
Pernyataan Glasner ini menunjukkan betapa pentingnya dukungan dari luar lapangan, terutama bagi seorang manajer yang harus menghadapi tekanan dan tantangan setiap hari. Meski timnya mengalami kesulitan di awal musim, hubungan yang baik dengan penggemar memberi mereka dorongan yang sangat dibutuhkan.
Ke depan, meski perjalanan Glasner dan timnya masih penuh dengan tantangan, hubungan emosional yang terjalin ini bisa menjadi kunci utama bagi kelanjutan kesuksesan mereka. Dengan skuad yang semakin solid dan dukungan yang terus mengalir dari para penggemar, Crystal Palace di bawah bimbingan Oliver Glasner tampaknya sedang membangun fondasi yang kuat untuk masa depan.