Atletico Madrid 39 Tembakan, Satu Gol Dan Satu Poin Dalam Dua Hari

Atletico Madrid 39 Tembakan, Satu Gol Dan Satu Poin Dalam Dua Hari

Atletico de Madrid, yang sempat memimpin dengan delapan MPOID kemenangan beruntun, kini menghadapi kesulitan dalam dua pertandingan terakhirnya. Dari posisi puncak LaLiga, tim asuhan Diego Simeone kini tertinggal empat poin dari Real Madrid setelah kekalahan 1-0 di Leganés dan hasil imbang 1-1 melawan Villarreal. Rentetan kemenangan mereka yang panjang terhenti, dengan penurunan signifikan dalam hal produktivitas serangan yang menjadi sorotan utama.

Dalam pertandingan melawan Villarreal, Atletico mencatatkan 21 tembakan, sembilan di antaranya mengarah ke gawang, namun hanya berhasil mencetak satu gol lewat Samuel Lino. Statistik expected goals (xG) menunjukkan bahwa seharusnya mereka bisa mencetak lebih dari satu gol, dengan perkiraan 2,39 gol. Meskipun mendominasi penguasaan bola dan menciptakan banyak peluang, tim gagal memanfaatkan kesempatan-kesempatan tersebut, yang menunjukkan penurunan dalam ketajaman penyelesaian akhir mereka.

Kekurangan Ketajaman dan Peluang yang Hilang

Salah satu penyesalan terbesar dalam laga melawan Villarreal adalah penalti yang diberikan kepada tim tamu, yang menjadi satu-satunya tembakan yang mengarah ke gawang sepanjang pertandingan. Meskipun mereka mendominasi penguasaan bola, Atletico kesulitan menuntaskan peluang yang ada. Pada babak kedua, ketika mereka mulai meningkatkan intensitas serangan untuk mencari kemenangan, mereka gagal memaksimalkan peluang-peluang besar yang tercipta. Banyak tembakan yang melenceng tipis dari sasaran atau diblokir pertahanan lawan. Hal ini menciptakan rasa frustrasi di pihak pelatih dan penggemar, karena mereka merasa tim seharusnya bisa mengubah peluang tersebut menjadi gol.

Penurunan Produktivitas dan Statistik yang Mengkhawatirkan

Dalam dua pertandingan terakhir ini, Atletico de Madrid tercatat melepaskan total 39 tembakan, namun hanya satu yang berbuah gol. Expected goals (xG) mereka mencapai 5,27 antara dua pertandingan tersebut, namun hasilnya tidak mencerminkan potensi yang dimiliki. Penurunan tajam dalam efektivitas serangan ini sangat kontras dengan performa awal musim, di mana mereka lebih tajam dalam memanfaatkan peluang. Bahkan, dalam pertandingan melawan Leganés, mereka gagal mencetak satu gol pun meski melepaskan 18 tembakan, lima di antaranya tepat sasaran. Penurunan dalam penyelesaian akhir ini menjadi masalah besar bagi Atletico, terutama dalam pertandingan penting untuk menjaga persaingan di puncak klasemen.

Kondisi Terkini dan Harapan untuk Perbaikan

Diego Simeone, yang dikenal dengan pendekatan taktik yang keras dan disiplin, harus segera menemukan solusi untuk mengatasi masalah ini. Kelemahan dalam penyelesaian akhir menjadi fokus utama, dan jika Atletico tidak segera memperbaiki ketajaman serangan mereka, mereka akan semakin tertinggal dari para pesaing di puncak klasemen. Meskipun demikian, Simeone tetap optimis dengan mengatakan, “Kejuaraan ini masih panjang. Kami melanjutkan jalur kami, pertandingan demi pertandingan.”

Jika melihat lebih jauh, masalah ini bukanlah yang pertama kali dialami Atletico. Mereka juga mengalami penurunan serupa dalam pertandingan melawan Espanyol pada awal musim, di mana meskipun melepaskan 23 tembakan, mereka tidak mampu mencetak gol. Hal serupa terjadi dalam beberapa pertandingan lainnya, di mana mereka kesulitan memaksimalkan peluang yang tercipta. Namun, dengan kualitas pemain seperti Antoine Griezmann, João Félix, dan lainnya, Atletico seharusnya bisa mengatasi masalah ini jika mereka bisa kembali menemukan ketajaman mereka.

Atletico de Madrid Harus Segera Perbaiki Serangan untuk Bersaing di Puncak

Atletico de Madrid kini berada dalam posisi yang cukup sulit. Dengan dua pertandingan tanpa kemenangan dan penurunan produktivitas serangan, mereka harus segera memperbaiki penyelesaian akhir jika ingin kembali ke jalur kemenangan dan bersaing di puncak LaLiga. Meningkatkan efisiensi di depan gawang dan memanfaatkan peluang yang tercipta akan menjadi kunci agar mereka tetap bisa bersaing dengan tim-tim besar seperti Real Madrid dan Barcelona. Waktu yang tersisa cukup panjang, namun Atletico de Madrid perlu menunjukkan perubahan cepat jika mereka ingin tetap berada dalam perburuan gelar.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *